
The Hidden of Laskar Cinta Lyiric
Music & Lyrics by :Ahmad Dhani
Wahai jiwa-jiwa yang tenang, berhati-hatilah dirimu Kepada hati-hati yang penuh dengan kebencian yang dalam Karena sesungguhnya iblis ada dan bersemayam Di hati yang penuh dengan benci, di hati yang penuh dengan prasangka # Laskar Cinta sebarkanlah benih-benih cinta Musnahkanlah virus-virus benci Virus yang bisa rusakkan jiwa dan busukkan hati Laskar cinta ajarkanlah ilmu tentang cinta Karena Cinta adalah hakikat dan jalan yang terang bagi semua umat manusia Jika kebencian meracunimu kepada manusia lainnya Maka sesungguhnya iblis sudah berkuasa atas dirimu Maka jangan pernah berharap Aku (Alloh SWT) akan mengasihi menyayangi Manusia-manusia yang penuh benci seperti kamu *Wahai jiwa-jiwa yang tenang jangan sekali-kali kamu Mencoba jadi Tuhan dengan mengadili dan menghakimi Bahwasannya kamu memang tak punya daya dan upaya Serta kekuatan untuk menentukan kebenaran yang sejati Bukankah kita memang tercipta laki-laki dan wanita Dan menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa yang pastinya berbeda Bukankah kita memang harus saling mengenal dan menghormati Bukan untuk saling bercerai-berai dan berperang angkat senjata
Memang kepiawaian Dhani dalam menciptakan sebuah bait-bait lagu sudah tidak diragukan lagi. DEWA19 yang berdiri sejak 1992 silam dengan new formation edisi ke-VII ini dimotori oleh Dhani Ahmad (vocal-keyboard), Elfonda Mekel (vocal), Wiztyo Nugros (Drum), Andra Ramadhan (guitar), Yuke (Bass) sebagai personil baru terakhir, selalu bisa memberikan warna dan rasa baru bagi blantika musik Indonesia khususnya. Dan pada awal Januari 2006 lalu, mereka bertekad bulat untuk Go International!, dari Aquarius-Indonesia ke EMI label Malaysia, demi kelanjutan tangga karirnya.
Lirik lagu diatas sebenarnya mendeskripsikan berbagai macam persoalan kompleks yang sedang dihadapi oleh bangsa ini. Dimana satu sama lain saling menyalahkan dan lempar tanggung jawab atas segala probelamatika yang menghadang. Krisis multi dimensi yang membara hampir di segala lini kehidupan, semakin memperburuk keadaan dan menjurus pada disintegrasi negara. Apalagi pemerintahan baru yang di gadang-gadang sebagai The Savior sekaligus wakil-wakil terpercaya pilihan rakyat, ternyata malah menjelma menjadi duri dalam daging dan musuh dalam selimut bagi masyarakat majemuknya yang sekarat. Sehingga banyak disana-sini bermunculan individu/kelompok “calon pahlawan baru” yang mengklaim dirinya pihak paling benar dan suci, yang mencoba menjadi tuhan-tuhan debutan, berdasarkan penafsiran dan prespektifnya masing-masing, tanpa mencoba untuk muhasabah atau merefleksi dirinya terlebih dahulu atas semua carut-marut dan terjangan badai yang mendera republik tercinta ini. Demi meraih misi eksplisit-implisit mereka, kadangkala suatu kelompok/individu rela menghalalkan segala cara, di tengah-tengah keruhnya persoalan yang ada, entah kemana perginya nasionalisme dan patriotisme anak bangsa. Lebih ekstrim lagi, ada golongan tertentu yang berani menghancurkan dan mengkafirkan saudara sebangsa dan seimannya, dikarenakan berbeda dengan dirinya. Diperparah lagi agama yang hadir untuk kemaslahatan umat manusia, malah beralih fungsi menjadi sarana politik individu atau kelompok-kelompok tertentu yang belum sempat menikmati indahnya kekuasaan, atau mereka yang ingin melanggengkan status-quonya. Akhirnya dimana-mana amuk masa tak terkendali oleh rakyat sendiri, saling mengadili dan menghakimi menjadi menu sehari-hari, sikut sana-sini, yang terkuat yang berkuasa, layaknya hukum rimba saja. Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika seperti angan-angan pujangga belaka.
Sebenarnya kalau kita lebih jeli lagi, semua permasalahan yang timbul itu berasal dari rasa kebencian yang diletup-letupkan oleh musuh terbesar seluruh umat manusia yakni;"Laknatulloh iblis dan syaitan". Dialah yang menghembus-hembuskan kebencian mendalam, kedalam sanubari manusia, agar kita selalu bertikai dan berperang satu sama lain untuk dijadikan patner-nya dihari pembalasan nanti. Seperti yang dikisahkan dalam Q.S Al-Hijr(15):26-44, bahwa yang namanya iblis adalah makhluk Alloh yang tercipta dari api sebelum Adam as. Dan dia diusir Tuhannya dari surga, disebabkan kesombongannya semata. Seperti yang tercantum dalam Q.S Al-kahfi (18):50, “Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ’Sujudlah kamu kepada Adam as’, maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia berasal dari golongan Jin, ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan keturunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu?. Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti Alloh SWT bagi orang-orang yang dholim.
Disinilah kapasitas dan kualitas DEWA19 sebagai band profesional dipertaruhkan. Dengan larik-lirik khasnya mereka berusaha untuk ambil bagian dalam merubah paradigma bangsanya yang sedang semrawut, terkoyak-koyak & terkotak-kotak. Melalui syair-syair cintanya, mereka melemparkan suatu wacana cerdas dalam berkarya“seni-musik”, yang itu bermodalkan pemaksimalan intuisi hati untuk memotret fenomena aktual yang sedang terjadi. Seperti yang tertuang pada lirik laskar cinta ini, spesialnya kepada fans fanatiknya yakni, Baladewa/Laskar Cinta agar sesegera mungkin menyebarkan ilmu-ilmu tentang Cinta Universal ke seluruh penjuru penghuni dunia. Karena Cinta pada-Nya adalah inti dan manifesti tertinggi atas penciptaan manusia di semesta, sekaligus obat terdahsyat untuk segala epidemi yang melanda & Cinta merupakan pelita terbaik yang pernah ada untuk umat manusia. Al-Qur’anpun berbicara dalam surat Al-Imran(3):31-32, “Katakanlah, ‘jika kamu benar-benar mencintai Alloh, ikutilah aku, niscaya Alloh mengasihi & mengampuni dosa-dosamu.’Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah, ‘taatilah Alloh dan Rasul-Nya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang kafir.’” Adalah Rabi’ah Al-adawiyah, sang sufi wanita agung yang begitu mabuk cinta-Nya, seperti dalam syair-syair kerinduannya, dibawah ini.
“Aku mencintai-Mu dengan dua cinta, cinta karena diriku dan cinta karena diri-Mu. Cinta karena diriku mencintai-Mu, maka aku senantiasa mengingat-Mu, cinta karena diri-Mu karena aku patut Engkau cintai dan telah Engkau singkapkan tabir, sehingga aku dapat menatap-Mu. Pujian bukanlah hakku, hanya Engkaulah yang pantas mendapatkan pujian. Dalam hatiku, kujadikan Engkau juru bicaraku, kuserahkan tubuhku pada orang yang menemaniku, tubuhku ini menjadi kawan sahabatku, sementara Buah-hatiku (Alloh) dalam hatiku menemani diriku.”
Dengan mendengar lirik lagu ini, kita sebenarnya diajak untuk kembali kepada Al-Quran-Hadis, mukjizat dan pusaka Rasul tercinta, seperti yang tertulis di dalam bait awal-akhir lagu. Tercantum di dalam Surat Al-Fajr(89):27-30:”Wahai jiwa-jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi di ridhoi-Nya, maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku”. Intinya surat ini mengemukakan contoh umat yang ditimpa adzab sebab durhaka pada Tuhannya dan beberapa sifat-sifat manusia yang tercela, sekaligus menegaskan kemuliaan yang diberikan Alloh SWT kepada manusia-manusia yang berhati tenang, Siapakah (manusia) jiwa-jiwa yang tenang [an-nafs al-muthmainnah] itu, istilah populer dikalangan para sufi?.Yaitu, manusia yang segera ingat akan main point penciptaannya dan pencipta-Nya, lawannya adalah an-nafs al-lawwamah (jiwa-jiwa yang terperosok dalam bujuk-rayu setan/tersesat dalam jurang yang curam/masuk ke kuldesak muslihat iblis dan keluar dari jalur Cinta murni-abadi Tuhan yang telah menciptakannya dulu).
Dalam Al-quran disebutkan kata ”jiwa” kurang lebih ada 377 dengan makna yang beragam dan ayat diatas sangat sesuai dengan apa yang tertera pada bait mukaddimah Laskar Cinta diatas. Bukan berarti kami berusaha memaksa untuk mengkait-kaitkan/mengada-ada/mengkodifikasikan atas ayat-ayat alqur’an atau hadis yang ada, namun setidaknya dari kaca mata kami banyak sekali dari lirik-lirik ciptaan Dewa 19 yang bernafaskan Cinta Al Qur’an pada album-album sebelumnya hingga album terakhir mereka. Dan ini merupakan data-fakta kecil yang ditemukan,seperti pada Q.S Jin(72):4-5 menerangkan, "Dan sesungguhnya yang picik dari kami{iblis}selalu mengatakan terhadap Alloh SWT, perkataan yang melampaui batas, dan sesungguhnya kami mengira bahwa manusia dan jin sekali-kali tidak akan mengatakan terhadap Alloh SWT suatu kebohongan". Oleh karena itu, sebaik-baik apapun niat iblis, pasti ada tipu daya (licik) dibaliknya, guna menyesatkan musuh-musuhnya yang beriman, yaitu anak cucu Adam as dan ibunda Hawa tercinta yang begitu setia temaninya.
Dan dalam Q.S Al-Hujurrat(49):12-13 Alloh SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah olehmu terlalu berprasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian dari kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah satu diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Alloh SWT. Sesungguhnya Alloh Maha penerima taubat lagi Maha Penyayang”. ”Hai manusia, sesungguhnya Kami [Alloh] menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan serta menjadikan kamu berbangsa-bangsa, bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu disisi Alloh ialah yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”Dan termaktub dalam Q.S Ar-Rum(30):21-22,”dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah, Dia ciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung/cinta dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih sayang’cinta’. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.”Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah, Ia telah ciptakan langit-bumi dan bermacam-macam bahasa serta warna bagi kulitmu (manusia). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan”.
Tersirat sekali bahwasanya Al Qur’an telah mengatur bagaimana prinsip dasar hubungan antar manusia dan alam dengan sebaik-baiknya dan telah ditegaskan hamba terbaik Alloh adalah mereka yang paling tinggi kadar ketaqwaannya. Dan tidak ada satupun perintah langit yang menganjurkan untuk memberangus bahkan menindas individu/kaum yang lebih lemah oleh mereka yang berkuasa, namun dengan Cinta-lah yang berasal dari 2 jenis manusia {pria-wanita} yang berlainan jenis, bahasa, warna kulit, benua dan lainnya, akan ciptakan ledakan hebat pelangi peradaban.
Dari Ja’far bin Muhammad RA, Rasulullah saw bersabda: ”Tak seorang mukminpun, kecuali dalam kalbunya terdapat 2 telinga, satu telinga dibisiki malaikat dan telinga lainnya dibisiki setan. Dan Alloh SWT membentengi orang beriman dengan bisikan malaikat. Dan dari Abu Hurairah: ”Hindarilah prasangka sebab prasangka adalah pembicaraan paling dusta”. [Bukhari, Muslim, Turmudzi, Malik dan Ahmad bin Hanbal]. Dan Q.S Yunus(10):36, “dan kebanyakan dari mereka tidak mengikuti, kecuali prasangka saja. Sesungguhnya prasangka itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan”. Sesuatu yang diperoleh dengan prasangka sama sekali tidak bisa menggantikan sesuatu yang diperoleh dengan keyakinan”.
Sebagai band rock-alternatif yang mengusung alur dinamis sejati/in-konsisten. Menurut Ahmad Dhani, DEWA19 kali ini punya ambisi pribadi, khususnya di wilayah seni alat musik. Mereka ingin merubah persepsi masyarakat luas bahwa, rebana cs (alat musik padang pasir) itu bebas nilai, tidak hanya identik dengan peradaban Islam/Arab. Sehingga mereka-mereka yang alergi pada perbedaan [agama”Islam”, suku, ras dan golongan], bisa menerima ke-pelangi-an manusia. Realitanya alat musik tersebut sudah ada jauh sebelum Islam datang. Ending-nya dengan arransemen cantik yang bernilai citra seni tinggi yang didukung oleh seluruh kejeniusan personilnya. Maka terlahirlah dari tangan-tangan mereka sebuah harmonisasi not dan nada-nada alat musik modern-arab generasi baru yang berbentuk ’beautiful song-easy listening’ serta tak monoton, layaknya band-band baru Indonesia sejenis yang hanya menawarkan Cinta-cinta kosong-hampa tak bernyawa. Terlepas dari style kehidupan personil DEWA19 sendiri, didalam maupun luar panggung atau kontoversi yang mengiringi perjalanan karir mereka pribadi.
Sebenarnya yang ingin kami sampaikan bahwa kecermatan dan kecerdasan kita dalam memilih, mendengar dan menafsirkan suatu bait, syair dan lagu itu mutlak dibutuhkan. Supaya kita tidak hanya menjadi penikmat seni & pendengar setia saja, tanpa pernah menelaah apa isi-manfaat-efek karya seni itu sendiri. Karena sebenarnya kita bisa menjadi konsumen-aktif yang dapat belajar banyak hal/pengalaman, sekaligus menangkap dan menggambil hikmah atas isyarat yang diapresiasikan pelaku seni pada pengagum, penikmat maupun pengkritiknya.
Album yang bertajukkan"Republik Cinta"ini, merupakan album ke-8 dari DEWA19 yang menawarkan keanekaan warna musik etnik-modern. Sekaligus pentahbisan diri mereka sebagai band besar yang telah matang dan malang-melintang dijagad musik nasional & internasional selama 14 tahunan. Laskar Cinta dipilih sebagai lagu andalan karena racikan indah musiknya yang berisi syair-syair dakwah lintas generasi, agama, ras, suku-bangsa dan golongan di dunia/Indonesia yang bhinneka. Selain itu temanya sangat pas dengan kondisi terakhir bangsa ini, dimana cinta pada-Nya bagaikan sekuntum melati dipadang pasir.
Dengan misi tunggalnya, mereka berupaya agar kita semua tidak larut dalam virus-virus permusuhan, apalagi sampai terjerumus ke dalam kancah peperangan yang selalu membawa korban manusia dan alam yang tak berdosa. Karena sarwa diciptakan untuk saling mengenal, mencintai dan menghormati satu-sama lain, bukan untuk saling menguasai, melukai dan melampiaskan ego amarah/kebencian/dendam kesumat yang menjadi-jadi pada saudara-saudari sendiri.
Alangkah indah-nikmatnya emosi sesat-sesaat yang menyesatkan pikiran, jiwa dan raga ini kita alih-ditotalkan untuk berpikir jernih atas berjuta-juta khazanah kebenaran sejati (Alloh SWT). Yakni bagi jiwa yang mengetahui apa yang mereka kerjakan, layaknya dalam Q.S AZ-Zumar39:70,”Dan disempurnakan bagi tiap-tiap jiwa suatu balasan apa yang telah dikerjakannya dan Dia (Alloh) lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan”. Dan “tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. (Karena) kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” Peace, Love, Unity & Respect Indonesia !!!.
Lirik lagu diatas sebenarnya mendeskripsikan berbagai macam persoalan kompleks yang sedang dihadapi oleh bangsa ini. Dimana satu sama lain saling menyalahkan dan lempar tanggung jawab atas segala probelamatika yang menghadang. Krisis multi dimensi yang membara hampir di segala lini kehidupan, semakin memperburuk keadaan dan menjurus pada disintegrasi negara. Apalagi pemerintahan baru yang di gadang-gadang sebagai The Savior sekaligus wakil-wakil terpercaya pilihan rakyat, ternyata malah menjelma menjadi duri dalam daging dan musuh dalam selimut bagi masyarakat majemuknya yang sekarat. Sehingga banyak disana-sini bermunculan individu/kelompok “calon pahlawan baru” yang mengklaim dirinya pihak paling benar dan suci, yang mencoba menjadi tuhan-tuhan debutan, berdasarkan penafsiran dan prespektifnya masing-masing, tanpa mencoba untuk muhasabah atau merefleksi dirinya terlebih dahulu atas semua carut-marut dan terjangan badai yang mendera republik tercinta ini. Demi meraih misi eksplisit-implisit mereka, kadangkala suatu kelompok/individu rela menghalalkan segala cara, di tengah-tengah keruhnya persoalan yang ada, entah kemana perginya nasionalisme dan patriotisme anak bangsa. Lebih ekstrim lagi, ada golongan tertentu yang berani menghancurkan dan mengkafirkan saudara sebangsa dan seimannya, dikarenakan berbeda dengan dirinya. Diperparah lagi agama yang hadir untuk kemaslahatan umat manusia, malah beralih fungsi menjadi sarana politik individu atau kelompok-kelompok tertentu yang belum sempat menikmati indahnya kekuasaan, atau mereka yang ingin melanggengkan status-quonya. Akhirnya dimana-mana amuk masa tak terkendali oleh rakyat sendiri, saling mengadili dan menghakimi menjadi menu sehari-hari, sikut sana-sini, yang terkuat yang berkuasa, layaknya hukum rimba saja. Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika seperti angan-angan pujangga belaka.
Sebenarnya kalau kita lebih jeli lagi, semua permasalahan yang timbul itu berasal dari rasa kebencian yang diletup-letupkan oleh musuh terbesar seluruh umat manusia yakni;"Laknatulloh iblis dan syaitan". Dialah yang menghembus-hembuskan kebencian mendalam, kedalam sanubari manusia, agar kita selalu bertikai dan berperang satu sama lain untuk dijadikan patner-nya dihari pembalasan nanti. Seperti yang dikisahkan dalam Q.S Al-Hijr(15):26-44, bahwa yang namanya iblis adalah makhluk Alloh yang tercipta dari api sebelum Adam as. Dan dia diusir Tuhannya dari surga, disebabkan kesombongannya semata. Seperti yang tercantum dalam Q.S Al-kahfi (18):50, “Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ’Sujudlah kamu kepada Adam as’, maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia berasal dari golongan Jin, ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan keturunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu?. Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti Alloh SWT bagi orang-orang yang dholim.
Disinilah kapasitas dan kualitas DEWA19 sebagai band profesional dipertaruhkan. Dengan larik-lirik khasnya mereka berusaha untuk ambil bagian dalam merubah paradigma bangsanya yang sedang semrawut, terkoyak-koyak & terkotak-kotak. Melalui syair-syair cintanya, mereka melemparkan suatu wacana cerdas dalam berkarya“seni-musik”, yang itu bermodalkan pemaksimalan intuisi hati untuk memotret fenomena aktual yang sedang terjadi. Seperti yang tertuang pada lirik laskar cinta ini, spesialnya kepada fans fanatiknya yakni, Baladewa/Laskar Cinta agar sesegera mungkin menyebarkan ilmu-ilmu tentang Cinta Universal ke seluruh penjuru penghuni dunia. Karena Cinta pada-Nya adalah inti dan manifesti tertinggi atas penciptaan manusia di semesta, sekaligus obat terdahsyat untuk segala epidemi yang melanda & Cinta merupakan pelita terbaik yang pernah ada untuk umat manusia. Al-Qur’anpun berbicara dalam surat Al-Imran(3):31-32, “Katakanlah, ‘jika kamu benar-benar mencintai Alloh, ikutilah aku, niscaya Alloh mengasihi & mengampuni dosa-dosamu.’Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah, ‘taatilah Alloh dan Rasul-Nya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang kafir.’” Adalah Rabi’ah Al-adawiyah, sang sufi wanita agung yang begitu mabuk cinta-Nya, seperti dalam syair-syair kerinduannya, dibawah ini.
“Aku mencintai-Mu dengan dua cinta, cinta karena diriku dan cinta karena diri-Mu. Cinta karena diriku mencintai-Mu, maka aku senantiasa mengingat-Mu, cinta karena diri-Mu karena aku patut Engkau cintai dan telah Engkau singkapkan tabir, sehingga aku dapat menatap-Mu. Pujian bukanlah hakku, hanya Engkaulah yang pantas mendapatkan pujian. Dalam hatiku, kujadikan Engkau juru bicaraku, kuserahkan tubuhku pada orang yang menemaniku, tubuhku ini menjadi kawan sahabatku, sementara Buah-hatiku (Alloh) dalam hatiku menemani diriku.”
Dengan mendengar lirik lagu ini, kita sebenarnya diajak untuk kembali kepada Al-Quran-Hadis, mukjizat dan pusaka Rasul tercinta, seperti yang tertulis di dalam bait awal-akhir lagu. Tercantum di dalam Surat Al-Fajr(89):27-30:”Wahai jiwa-jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi di ridhoi-Nya, maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku”. Intinya surat ini mengemukakan contoh umat yang ditimpa adzab sebab durhaka pada Tuhannya dan beberapa sifat-sifat manusia yang tercela, sekaligus menegaskan kemuliaan yang diberikan Alloh SWT kepada manusia-manusia yang berhati tenang, Siapakah (manusia) jiwa-jiwa yang tenang [an-nafs al-muthmainnah] itu, istilah populer dikalangan para sufi?.Yaitu, manusia yang segera ingat akan main point penciptaannya dan pencipta-Nya, lawannya adalah an-nafs al-lawwamah (jiwa-jiwa yang terperosok dalam bujuk-rayu setan/tersesat dalam jurang yang curam/masuk ke kuldesak muslihat iblis dan keluar dari jalur Cinta murni-abadi Tuhan yang telah menciptakannya dulu).
Dalam Al-quran disebutkan kata ”jiwa” kurang lebih ada 377 dengan makna yang beragam dan ayat diatas sangat sesuai dengan apa yang tertera pada bait mukaddimah Laskar Cinta diatas. Bukan berarti kami berusaha memaksa untuk mengkait-kaitkan/mengada-ada/mengkodifikasikan atas ayat-ayat alqur’an atau hadis yang ada, namun setidaknya dari kaca mata kami banyak sekali dari lirik-lirik ciptaan Dewa 19 yang bernafaskan Cinta Al Qur’an pada album-album sebelumnya hingga album terakhir mereka. Dan ini merupakan data-fakta kecil yang ditemukan,seperti pada Q.S Jin(72):4-5 menerangkan, "Dan sesungguhnya yang picik dari kami{iblis}selalu mengatakan terhadap Alloh SWT, perkataan yang melampaui batas, dan sesungguhnya kami mengira bahwa manusia dan jin sekali-kali tidak akan mengatakan terhadap Alloh SWT suatu kebohongan". Oleh karena itu, sebaik-baik apapun niat iblis, pasti ada tipu daya (licik) dibaliknya, guna menyesatkan musuh-musuhnya yang beriman, yaitu anak cucu Adam as dan ibunda Hawa tercinta yang begitu setia temaninya.
Dan dalam Q.S Al-Hujurrat(49):12-13 Alloh SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah olehmu terlalu berprasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian dari kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah satu diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Alloh SWT. Sesungguhnya Alloh Maha penerima taubat lagi Maha Penyayang”. ”Hai manusia, sesungguhnya Kami [Alloh] menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan serta menjadikan kamu berbangsa-bangsa, bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu disisi Alloh ialah yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”Dan termaktub dalam Q.S Ar-Rum(30):21-22,”dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah, Dia ciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung/cinta dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih sayang’cinta’. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.”Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah, Ia telah ciptakan langit-bumi dan bermacam-macam bahasa serta warna bagi kulitmu (manusia). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan”.
Tersirat sekali bahwasanya Al Qur’an telah mengatur bagaimana prinsip dasar hubungan antar manusia dan alam dengan sebaik-baiknya dan telah ditegaskan hamba terbaik Alloh adalah mereka yang paling tinggi kadar ketaqwaannya. Dan tidak ada satupun perintah langit yang menganjurkan untuk memberangus bahkan menindas individu/kaum yang lebih lemah oleh mereka yang berkuasa, namun dengan Cinta-lah yang berasal dari 2 jenis manusia {pria-wanita} yang berlainan jenis, bahasa, warna kulit, benua dan lainnya, akan ciptakan ledakan hebat pelangi peradaban.
Dari Ja’far bin Muhammad RA, Rasulullah saw bersabda: ”Tak seorang mukminpun, kecuali dalam kalbunya terdapat 2 telinga, satu telinga dibisiki malaikat dan telinga lainnya dibisiki setan. Dan Alloh SWT membentengi orang beriman dengan bisikan malaikat. Dan dari Abu Hurairah: ”Hindarilah prasangka sebab prasangka adalah pembicaraan paling dusta”. [Bukhari, Muslim, Turmudzi, Malik dan Ahmad bin Hanbal]. Dan Q.S Yunus(10):36, “dan kebanyakan dari mereka tidak mengikuti, kecuali prasangka saja. Sesungguhnya prasangka itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan”. Sesuatu yang diperoleh dengan prasangka sama sekali tidak bisa menggantikan sesuatu yang diperoleh dengan keyakinan”.
Sebagai band rock-alternatif yang mengusung alur dinamis sejati/in-konsisten. Menurut Ahmad Dhani, DEWA19 kali ini punya ambisi pribadi, khususnya di wilayah seni alat musik. Mereka ingin merubah persepsi masyarakat luas bahwa, rebana cs (alat musik padang pasir) itu bebas nilai, tidak hanya identik dengan peradaban Islam/Arab. Sehingga mereka-mereka yang alergi pada perbedaan [agama”Islam”, suku, ras dan golongan], bisa menerima ke-pelangi-an manusia. Realitanya alat musik tersebut sudah ada jauh sebelum Islam datang. Ending-nya dengan arransemen cantik yang bernilai citra seni tinggi yang didukung oleh seluruh kejeniusan personilnya. Maka terlahirlah dari tangan-tangan mereka sebuah harmonisasi not dan nada-nada alat musik modern-arab generasi baru yang berbentuk ’beautiful song-easy listening’ serta tak monoton, layaknya band-band baru Indonesia sejenis yang hanya menawarkan Cinta-cinta kosong-hampa tak bernyawa. Terlepas dari style kehidupan personil DEWA19 sendiri, didalam maupun luar panggung atau kontoversi yang mengiringi perjalanan karir mereka pribadi.
Sebenarnya yang ingin kami sampaikan bahwa kecermatan dan kecerdasan kita dalam memilih, mendengar dan menafsirkan suatu bait, syair dan lagu itu mutlak dibutuhkan. Supaya kita tidak hanya menjadi penikmat seni & pendengar setia saja, tanpa pernah menelaah apa isi-manfaat-efek karya seni itu sendiri. Karena sebenarnya kita bisa menjadi konsumen-aktif yang dapat belajar banyak hal/pengalaman, sekaligus menangkap dan menggambil hikmah atas isyarat yang diapresiasikan pelaku seni pada pengagum, penikmat maupun pengkritiknya.
Album yang bertajukkan"Republik Cinta"ini, merupakan album ke-8 dari DEWA19 yang menawarkan keanekaan warna musik etnik-modern. Sekaligus pentahbisan diri mereka sebagai band besar yang telah matang dan malang-melintang dijagad musik nasional & internasional selama 14 tahunan. Laskar Cinta dipilih sebagai lagu andalan karena racikan indah musiknya yang berisi syair-syair dakwah lintas generasi, agama, ras, suku-bangsa dan golongan di dunia/Indonesia yang bhinneka. Selain itu temanya sangat pas dengan kondisi terakhir bangsa ini, dimana cinta pada-Nya bagaikan sekuntum melati dipadang pasir.
Dengan misi tunggalnya, mereka berupaya agar kita semua tidak larut dalam virus-virus permusuhan, apalagi sampai terjerumus ke dalam kancah peperangan yang selalu membawa korban manusia dan alam yang tak berdosa. Karena sarwa diciptakan untuk saling mengenal, mencintai dan menghormati satu-sama lain, bukan untuk saling menguasai, melukai dan melampiaskan ego amarah/kebencian/dendam kesumat yang menjadi-jadi pada saudara-saudari sendiri.
Alangkah indah-nikmatnya emosi sesat-sesaat yang menyesatkan pikiran, jiwa dan raga ini kita alih-ditotalkan untuk berpikir jernih atas berjuta-juta khazanah kebenaran sejati (Alloh SWT). Yakni bagi jiwa yang mengetahui apa yang mereka kerjakan, layaknya dalam Q.S AZ-Zumar39:70,”Dan disempurnakan bagi tiap-tiap jiwa suatu balasan apa yang telah dikerjakannya dan Dia (Alloh) lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan”. Dan “tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. (Karena) kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” Peace, Love, Unity & Respect Indonesia !!!.
Waallohu A’lam Bisshawab
030506[Ngalam] By:Djibril Ahmad
No comments:
Post a Comment