www.wikipedia.com

Sunday, December 11, 2011

DEMO SOLO!!!






Surat Terbuka Untuk Presiden Republik Indonesia:
Bpk. H. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono

Saya menulis dan memposting surat ini sebagai tanda mata, cinta dan hormat kepada anda yang telah berpeluh keringat darah, waktu, harta selama kurang lebih 6 tahun memimpin bangsa Indonesia yang begitu kita cintai ini. Namun kiranya saya sebagai rakyat biasa hanya bisa berharap dan sedikit protes terhadap kebijakan-kebijakan jenengan yang terlalu kalem pada segerombolan serigala buas anak bangsa sendiri (baca: koruptor dan turunannnya), dan sangat terlalu sensitif jika didemo ataupun diingatkan rakyatnya. Sungguh, rakyat Indonesia dari kaca mata awam saya, insyaalloh males, enggan, dan bukan karakternya sebagai bangsa pengkudeta. Lewat lirik dan lagu yang dinyanyikan oleh Koil feat The Rock Indonesia Ahmad Dhani (T.R. I. A. D), saya mencoba berdemo solo.

KENYATAAN DALAM DUNIA FANTASI

Nasionalisme..
Di negara ini kita hidup dan bekerja
Di negara ini kita makan dan berbahagia
Di tanah yang indah ini bersemilah cintamu yang abadi
Di negara busuk ini kita tersenyum pedih

Kita membicarakan kenyataan
Dalam dunia yang tak kumengerti
Kita membicarakan kepasrahan
Dalam spektrum yang hitam dan putih
Kita merasa benar-benar pintar
Memasyarakatkan kebodohan ini
Kita membicarakan kenyataaan dalam dunia fantasi

Dalam dunia fantasi...
Aku tak butuh pengertianmu...
Aku bukan bagian dari sejarah yang kau tulis
Kau bingkiskan untuk anak dan cucumu
Aku tak butuh penjelasanmu...
Aku bukan bagian dari kebanggaan
Yang membuat kita tak berpenghasilan

Nasionalisme adalah tempat tinggal yang kita bela
Nasionalisme untuk negara ini adalah pertanyaan
Nasionalisme untuk negara ini menuju kehancuran
Nasionalisme menuntun bangsa kami menuju kehancuran

N a s i o n a l i s m e…
N a s i o n a l i s m e…
N a s i o n a l i s m e…

Untuk negara ini adalah pertanyaan

N a s i o n a l i s m e…
N a s i o n a l i s m e…
N a s i o n a l i s m e…

Menuntun bangsa kami menuju kehancuran



Terimaksih telah memberi waktu saya utuk berceloteh, bukan didepan istana merdeka, tidak menggunakan pengeras suara, tanpa pentungan, tiada gas air mata, ataupun 2 SSK Brimob yang masih muda-muda. Andaikata zaman ORBA, bisa saja saya dan penyanyi serta pencipta lagu tersebut diatas dibui tanpa status dan tempat yang jelas layaknya Mas Iwan Fals dan sebagainya.
Kami mengerti, tugas anda tidak mudah, anda dikelilingi manusia-manusia bertopeng, mana kawan mana lawan begitu mudah terbalik-balik. Sungguh, semoga anda diberi kesehatan, kekuatan, keberkahan selamanya dan doa dari seluruh manusia dan bukan manusia, senyampang niat anda ikhlas karena Alloh SWT semata.

Malang Raya, 11 Desember 2009

Junaidi Abdillah