www.wikipedia.com

Tuesday, January 27, 2009

SUDUT PANDANG 2


"New"UIN Malang

Universitas Islam Negeri (UIN) Malang berdiri berdasarkan Surat Keputusan Presiden No.50 tanggal 21 Juni 2004. bermula dari sebuah Fakultas Tabiyah, cabang IAIN Sunan Ampel Surabaya yang berdiri pada 1961, lembaga ini beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malang pada pertengahan 1997, bersamaan dengan beralihnya status kelembagaan semua fakultas cabang di lingkungan IAIN se-Indonesia yang berjumlah 33 buah melalui Surat Keputusan Presiden No.11 Tahun 1997. Sejak saat itu pula STAIN Malang lepas dari IAIN Sunan Ampel Surabaya. Ketika menjadi STAIN pernah diberi nama UIIS (Universitas Islam Indonesia Sudan) yang diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia dan Wakil Presiden Republik Sudan1. Dan pada 27 Januari 2009 kemarin siang , UIN Malang bermetamorfosa menjadi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan diresmikan langsung oleh Presiden ke-6 RI Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dalam rangka "Peresmian Gedung dan Pemberian Nama" yang berlangsung khidmat dan meriah digedung Sport Center UIN Malang.
Sebagaimana tercantum dalam Statuta Universitas Islam Negeri (UIN) Malang Nomor 137 Tahun 2008, Universitas ini memiliki visi menjadi universitas Islam terkemuka dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu, dan kematangan profesional, dan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang bernafaskan Islam serta menjadi penggerak kemajuan masyarakat2.
Peresmian gedung universitas ini tidak hanya sekedar penyerahan simbolis antara Presiden RI kepada Rektor UIN Malang semata (Prof. Dr. H. Imam Suprayogo), namun tantangan besar yang tak dapat diprediksi telah siap menghadang tanpa disangka-sangka sedang dan akan datang. Dan untuk mewujudkan idealisme itu semua, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah mentahbiskandirinya sebagai kampus integrasi, antara kedalaman spiritual dan keagungan akhlak (Islam) dengan keluasan ilmu serta kematangan profesional jauh-jauh (IPTEK) hari, harus benar-benar membuktikan pada dirinya bahwa ini bukanlah perkara yang mustahil diraih dan dicapai kedepan guna menjawab tantangan zaman yang berlandaskan ajaran Islam yang rohmatallil’ alamin (tak lapuk dimakan dimensi ruang dan waktu).
Disisi lain, nama Maulana Malik Ibrahim (w.1822/1419) Sang Sunan Gresik, Jawa Timur bukanlah nama yang asing ditelinga Umat Islam di Indonesia, beliau adalah sosok Ulama’ Agung generasi pertama yang telah berjasa besar menyebarkan agama Islam di Jawa Timur khususnya bersama para Wali Songo di bumi Jawa. Apalagi jika dikaitkan dan disematkan pada sebuah lembaga pendidikan tinggi, layaknya UIN Malang yang berusaha sekuat tenaga untuk mencetak dan mempertahankan kader-kader muda yang tidak hanya jenius dibidang ilmu umum tapi juga dahsyat di bidang agama, artinya secara khusus UIN Maulana Malik Ibrahim berusaha merubah dan meluruskan kembali dikotomi keilmuan sekuler yang memisahkan ajaran agama Islam dengan ilmu pengetahuan yang harus ilmiah (empiris) agar kembali pada sirkuit hakikat ilmu pengetahuan sesungguhnya, sebaliknya malah UIN Maulana Malik Ibrahim ingin menegaskan bahwa keduanya adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain yang bermanfaat di dunia guna menuju akhirat.

Junaidi Abdillah
27 Januari 2009


DEMI SANG PRESIDEN 
(MENTAL-MENTAL DEADLINE)


Hampir satu bulan ini di UIN Malang khususnya seluruh civitas akademikanya pontang-panting menyelesaikan seluruh pekerjaan rumahnya masing-masing laksana Bandung Bondowoso dengan Roro Jonggrang, tanpa kenal henti mengejar deadline jelang kunjungan presiden SBY ke Malang (27 Januari 2009).
Panitia penyambutan telah dibentuk, seluruh gedung telah dipermak habis-habisan, rumput dan taman-taman dirapikan serta dipercantik disudut-sudut tertentu dan tempat-tempat strategis. Lembaga kajian mutu terus berbenah mengoreksi kekurangan dan kelebihan masing-masing fakultas hingga rektorat, demi meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Mahasiswa-mahasiswi berprestasi dikumpulkan dan dilibatkan sebagai tamu kehormatan sang presiden, datang, duduk diam memakai jas almamater kebanggaan guna mendengarkan visi-misi beliau.
Andaikata Presiden SBY datang tanggal 5 Januari 2009 lalu, tentunya akan sangat lain, mungkin saja jin Aladin yang akan disewa oleh pihak Universitas. Sebab banyak sekali detail-detail bangunan kampus yang belum selesaikan dengan baik dan hal-hal rumit, yang khusus jadi konsumsi pejabat kampus. Alhasil, sangat tidak mungkin jika tiba-tiba menyewa ribuan tukang bangunan atau pakar untuk menyelesaikannya dalam semalam.
Sampai kemarin siang, pasca turun hujan lebat di kawasan kampus, gladi resik dan hal-hal kecil terus berusaha diselesaikan dengan sempurna. Puluhan aparat Kepolisian, TNI, dan Satpam Universitas saling koordinasi dan berjaga-jaga menyiapkan langkah tepat dan waspada demi keamanan dan kenyamanan mantan jendral sekaligus presidennya di titik-titik penting.
Pertanyannya adalah apakah saat ada kunjungan resmi presiden semata, kita berlari kencang, beringas, teliti, spontan, kerja keras, obsesi, antusias, takut, ambisi, total, semangat, pantang mundur berikan yang terbaik dari yang terbaik untuk orang nomor satu republik ini?. Setelah itu, kita seperti manusia yang kekurangan darah dan oksigen, terbujur kaku dan lemah disudut atau posisi yang kita pijak, lemes, belajar dan bekerja sekedarnya saja, miskin motivasi dan impian berarti, mengawali membangun negeri dari diri sendiri, keluarga, masyakat, bangsa dan negara yang sedang kusut ini.
Tidak bermaksud menyerang atau menyindir siapapun atau apapun yang ada bahkan yang telah tiada. Senyampang mental-mental kita adalah mental-mental takut dealine yang biasanya serampangan dan sedikit-banyak ngawur dalam menunaikan tugas, lambat-laun negeri ini akan menjadi negeri yang selalu sibuk setiap harinya tapi nol hasilnya, sebab dalam proses penggodokannya dikerjakan asal-asalan, dan sebelumnya hanya berleha-leha dan berpangkutangan, sambil berkata: "Santai, Belanda masih jauh, tak mungkin kembali ke Indonesia lagi", nah!.
Dan sudah seharusnya kita menjadi Sriwijaya dan Majapahit yang pantang menyerah menjadi bangsa yang tangguh dan berkarakter, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, bukan suatu yang mustahil kita kembali menjadi negara yang lebih beradab dan berbudaya dari segi akhlak dan bhinneka tunggal ika-nya serta memiliki visi misi tajam kedepan yang brilian dan damai untuk Indonesia serta dunia. Bukan malah, sungkan atau takut inspeksi resmi presiden karena bangunan kampusnya belum mboiz (Jawa: bagus, baik) dan tetekbengek-nya, dan sudah sewajibnya kita lebih takut lagi kepada Raja Di Raja yang telah menciptakan presiden.

25 Januari 2009
Djibril Ahmad

Thursday, January 15, 2009

Heaven In The Earth


…I AM PALESTINA…

Halo Zionis-Israel how’s life today?
Are you tired?
Are you stress?
Are you frustration?
What a pity u are, Fucking Gun!
Where is your bomb, tank, F-16, and everything u have?

Come on baby, slowly but sure…
Listen…me
Go to hell now!
If Bush die, if Ehud Olmert suicide, if Obama can’t help u
Come to Indonesia
I wanna give u something
What is that?
Peace, love, unity, respect, and freedom and than…more
Hmm..but I can’t believe you ker!
Because Musa Alaihissalam never believe u too…

14 Januari 2009-J.Abdillah

Puing II
Iwan Fals ( Album Sumbang 1983 & Mata Dewa 1989 )


Perang perang lagi
Semakin menjadi
Berita ini hari
Berita jerit pengungsi

Lidah anjing kerempeng
Berdecak keras beringas
Melihat tulang belulang
Serdadu boneka yang malang

Tuan tolonglah tuan
Perang dihentikan
Lihatlah ditanah yang basah
Air mata bercampur darah

Bosankah telinga tuan
Mendengar teriak dendam
Jemukah hidung tuan
Mencium amis jantung korban

Jejak kaki para pengungsi
Bercengkrama dengan derita
Jejak kaki para pengungsi
Bercerita pada penguasa
( Bercerita pada penguasa )

Tentang ternaknya yang mati
Tentang temannya yang mati
Tentang adiknya yang mati
Tentang abangnya yang mati
Tentang ayahnya yang mati
Tentang anaknya yang mati
Tentang neneknya yang mati
Tentang pacarnya yang mati
( Tentang ibunya yang mati )
Tentang istrinya yang mati

Tentang harapannya yang mati

Perang perang lagi
Mungkinkah berhenti
Bila setiap negara
Berlomba dekap senjata

Dengan nafsu yang makin menggila
Nuklir pun tercipta
( nuklir bagai dewa )
Tampaknya sang jenderal bangga
Dimimbar dia berkata

Untuk perdamaian (bohong)
Demi perdamaian (bohong)
Guna perdamaian (bohong)
Dalih perdamaian (bohong)

Mana mungkin
Bisa terwujudkan
Semua hanya alasan
Semua hanya bohong besar


Friday, January 2, 2009

GHAZAL-GHAZAL 3




FUCK ISRAEL !!!

Kenapa kau langgengkan sebutanmu sebagai bangsa jenius-biadab yang banyak bertanya, banyak berdusta? jawab...!
Kau bunuh Nabimu yang diutus khusus untukmu
Kau ingkari Firman-firmanNya demi sepotong bumi Baitul Maqdis
Kau bombardir rasa kemanusianmu layaknya Hyena-hyena buas tuk singkirkan manusia-manusia kecil, ibu yang seperti ibumu, mereka yang ingin terlelap tidur dibuai fajar Gaza


Israel, kau tabuh genderang peperangan yang tidak seharusnya dan selayaknya terjadi dengan alasan apapun dengan nafsu liarmu
Lupakah kau? tanah yang kau klaim dan kau pijak akan runtuh karena kebengisanmu sendiri Bani Isroil!
Tunggulah atom CINTA-NYA
kan hujami Tel Aviv-mu
Sabarlah sejenak Hai pengecut!
balatentara Ababil neraka kan lumat renyah mulutmu yang terkunci rapat

Memang Salahuddin Al-Ayyubi telah pergi

Memang Yaser Ar-Rafat telah mati
Namun bukan berarti kami tak akan kembali

Hijrahkan jiwa, ragamu untuk-Nya wahai Saudara-saudariku Palestina

Karena Surgalah Orchestra nyata hidupmu
Abadan-abadan...amin
1 Muharrom 1430 H

J.Abdillah


"SANG DRUPADI"


Masehi kan tutup tirai ke 2008 nya
Namun belum ku temukan juga Sang Drupadi
Senyampang Indonesia tegap berdiri diantara beling-beling ataupun ranjau
Kami akan terus berlari mengejar montase di ufuk timur hingga ke barat Nusantara
tuk satukan tabib-tabib cinta sebenarnya guna lobati luka-lukaku

Tak terbilang terbayang tarian SEMA Rumi selalu memenuhi otakku yang bangsat!
Arif bijak takkan mampu tombaki jiwamu yang membatu jika kau masih Malin Kundang pada MAHADEWI Sesungguhnya yang datang langsung sebagai PERSEMBAHAN DARI SURGA (maafkan aku Ummi)

25 Desember 08

J.Abdillah