www.wikipedia.com

Tuesday, October 11, 2011

Terkubur Waktu

Oleh Uum Rojana

Matahari terik sekali, dengan jalan agak dipercepat saya menuju masjid, lantai 2 yang saya tuju. Sengaja saya menuju lantai 2 yang sepi, karena bukan untuk shalat, Dzuhur sudah berlalu satu jam yang lalu. Saya kesini untuk bolos kuliah, sedang penat badan dan fikiran.
Saya rebahkan diri diatas karpet, berbantal 2 lengan yang saya tekuk diatas kepala, mata menuju langit-langit masjid yang putih polos, pikiran melayang, tiba-tiba teringat sahabat lama. Lia...
2 hari yang lalu ada SMS masuk di HP saya,
“Um, apa kabar?” dari Lia, setelah cukup lama tak berkirim kabar.
“Hei. Alhmadulillah baik. Kamu?” balas saya.
“Alhamdulillah baik juga. Um, aku mau kasih kabar gembira.” dari dia lagi.
“Ih sok dramatis. Tinggal bilang aja. Apa tu?!” sejujurnya saya penasaran juga,
“Aku udah nikah.” Tak berapa lama SMS-nya masuk lagi. Singkat.

Hening

“Serius?!” Kapan?! Koq gak bilang-bilang?!” tiba-tiba saya gugup entah kenapa, salah tingkah, padahal tak ada yang melihat saya dan sayapun tak melihat apa-apa.
“Iya beneran. Masih baru akadnya aja sih. Kamu bisa dateng resepsinya nanti?” saya masih syock. Agak lama nggak saya bales.
“Mmm... kamu tau kan sekarang aku di Malang. Susah juga.” Filiran dia yang lama nggak bales.
“Hmmm.... iya seh. Yaudah yang penting doanya aja.” Jawabnya kemudian
“Itu pasti! Semoga langgeng, jadi keluarga bahagia, sakinah mawaddah wa rahmah.” Saya termenung agak lama. Kebetulan yang foto copy lagi sepi saat itu.
Hingga saat ini ada perasaan yang mengganggu di dada saya, satu perasaan seperti tak bisa menerima, kehilangan.... padahal saya tau kami tak pernah ada ikatan lebih selain sahabat dekat, seperti Nnan.

Menikah? Punya suami? Hal ini seperti sebuah akhir bagi kami.

Sepertinya baru kemarin saya SMS dia, sesekali telfon juga. Menceritakan teman-teman yang sudah pada nikah.
“kapan giliran kamu?” canda saya, diapun bertanya sebaliknya. Dan jawaban kamipun sama saat itu,
Kami, sama-sama belum punya calon.
Berapa lama selang antara saat itu dan saat ini?
Sepertinya baru kemarin saya bertemu dengannya di kelas 1 SMA, sepertinya baru kemarin saya bermusuhan dengan dia, saling ejek dan sok jaim padahal kami sama-sama menyayangi . Sepertinya baru kemarin kami berdamai, kemudian tersenyum bersama, tertawa, bercanda, baru kemaren saya berpisah dengannya.
Dan kini....
Waktu begitu cepat berlalu. Saat saya belum benar-benar mengerti, semua sudah berubah!
                                                                    
Malang, 26 Okt. 2007

No comments: