www.wikipedia.com

Sunday, March 29, 2009

Aku, Cintaku, dan Cinta Kita

Oleh: UmarRojana

Tinta Langit, Aku Mencintaimu, Tidak Ada Seseorang yang Mencintaimu Seperti Aku Mencintaimu.

Hari ini hari Senin, tanggal 23 Februari, kata Zizie, kamu Ulang Tahun.(ini nulisnya kemaren. Tapi baru sempet ke post sekarang)
Selamat Ulang Tahun yang ke 3, jangan pernah berhenti mencintaiku, dan jangan pernah pergi dari hatiku. Karena kaulah tintaku setiap aku menulis, dan engkaulah langitku saat aku merindukan hujan di hampir setiap malam.

Mungkin saat inilah waktunya aku mengungkapkan perasaanku yang sesungguhnya padamu. Perasaan yang terlalu lama aku pendam, perasaan yang terlalu besar, yang tidak pernah aku katakan karena aku tidak mengerti bagaimana mengatakannya, yang selama ini tidak pernah aku tunjukkan karena aku tidak tahu dengan apa menunjukkanya, tapi aku mencintaimu, sangat mencintaimu, bahkan tidak ada seseorang yang mencintaimu seperti aku mencintaimu.

Dengan engkaulah aku menulis, dan dibawahmu aku berteduh.
Engkaulah yang mengajariku cemburu karena aku tak pernah mampu menaklukkan Jawa Pos, Surya, Annida, Sindo bahkan sekedar Koran Pendidikan sepertimu, engkaulah yang mengajariku bagaimana menemukan Ide karena setiap berkumpul denganmu aku selalu menemukan hal baru.

Engkaulah yang pernah membuatku berteriak-teriak, engkaulah yang berani membuatku ngesot di gedung IKA Brawijaya, egkaulah yang suka mentraktir Sandwich atau sekedar molen ketika tulisanmu dimuat, engkaulah yang membuatku iri karena memajang karyamu di seAntero UIN dan aku belum bisa.

Namamu begitu anggun di antara nama-nama yang pernah aku kenal. Aku begitu ingin memenuhi harapanmu untuk menulis diatas langit yang begitu luas, menumpuk hasil karyaku sampai memenuhi jarak antara bumi dan langit. Aku ingin menulis tanpa batas, tanpa jeda, seperti langit yang tak pernah ada batasnya dan tak akan pernah tertemu batasnya.

Tapi sampai hari ini aku masih saja disini, belum bergerak dari jarak awal aku berpijak. Aku belum bisa mengikutimu yang terus berlari dan meneriakiku untuk mengejarmu. Engkau, kalian, terlalu hebat bagiku. Sementara aku masih belajar menumbuhkan sayap, kalian sudah terbang bebas menghinggapi media demi media, Koran demi Koran, bahkan penerbit demi penerbit. Dan aku masih disini masih belajar mengepakkan sayap.

Aku malu, tapi aku terlalu mencintaimu untuk meninggalkanmu. Dan cintamu, cinta kalian membuat aku tidak bisa pergi. Kau terus memanggilku, kau terus meneriakiku, kau memberi semangat dengan setiap senyummu. Karena kau juga mencinatiku, aku tau kau mencintaiku. Kalian mencintaiku.
Atas nama cinta, karena cinta dan untuk cinta. Itulah kini yang akan aku lakukan. Hidup terus berjalan. Hanya ada satu kata yang pantas aku ucapkan, “JANGAN BERHENTI, TITIK!”

Tinta langit, karena aku mencintaimu aku tidak akan berhenti, karena mencintaimu aku akan terus bernyanyi, dalam kesendirian maupun kesepian. Karena mencintaimu aku ingin menanamkan janji pada diriku sendiri, aku tidak akan berhenti, sampai pada akhirnya aku berani berteriak,
“INILAH AKU, UMAR ROJANA!”
“HALAH… TAI KUCING!”

No comments: